@k@r bozz

Rabu, 24 Juni 2009

PENGETAHUAN DASAR KARATE






























PENGETAHUAN DASAR KARATE



PERSIAPAN



Mempelajari karate-do bukanlah hal yang sulit dan bukan juga hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai. Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa mempelajarinya, begitu pula dengan mental. Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya itulah tujuan karate-dPengenalan dan proses adaptasi fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.





PASUKAN INKAI BOBOTSARI



Pembentukan mental akan diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do, penekanan pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang karateka, didalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin tercapai, itulah karate-do.















PANDAWA LIMA



PAKAIAN KARATE



Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian tradisional jepang ). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju dan celana.


















KELUARGA BESAR INKAI BOBOTSARI



CARA MEMAKAI SABUK



Cara memakai sabuk merupakan hal yang tidak boleh dipandang kecil. Penampilan seorang karateka dapat mempresentasikan tingkat penguasaan terhadap ilmu karate yang dia pelajari. Menggunakan sabuk karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karateka memiliki semangat yang tinggi dan pernghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri. Dibawah ini adalah cara memakai sabuk karate yang baik dan benar.








SALAM KARATE



Etika dalam bersosialisasi disegala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama karateka. Begitu pula dalam karate. Salam merupakan hal yang sangat penting, karena disinilah letak arti filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar. Dengan mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karateka.Lafal salam karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan dari kata OSHINABU yang berarti pantang menyerah.



Sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan kata “OSH”.



ALUMNUS KARATEKA BBS



KOHEI, SENPEI DAN SENSEI
Kohei adalah adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.



Senpei adalah kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tinggi.



Sensei adalah guru/istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-III keatas.



Di antara ketiga tingkatan ini memiliki hirearki untuk salin



menghormati dan mengucapkansalam.
SUMPAH KARATE
Sumpah karate adalah ikrar seorang kakareta ketika dia mempelajari karate. Sumpah karate tidak hanya berlaku ketika diucapkan di Dojo tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.







SUMPAH KARATE



SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIAN
SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN



SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI



SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN
SANGGUP MENGUASAI DIRI



TEMPAT LATIHAN



Tempat Latihan dalam karate disebut “DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang berarti tempat berlatih.




UPACARA KARATE



Sebelum dan sesudah latihan karate dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh karateka tingkat tertinggi yang mengikuti latihan pada saat itu. Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai dengan tingkatannya. Dimulai dari yang paling tinggi disebelah kiri hingga yang paling rendah disebelah kanan. Sensei/instruktur yang bertugas pada saat itu akan berdiri di depan barisan. Ada dua versi upacara karate ini, ada yang dilakukan berdiri dan yang dilakukan dengan cara duduk. Masing-masing cara digunakan pada kondisi yang berbeda.




TINGKATAN DALAM KARATE



Hierarki Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate.




Sabuk Putih Kyu 10-9



Sabuk Kuning Kyu 8-7



Sabuk Hijau Kyu 7-6



Sabuk Biru Kyu 5-4



Sabuk Coklat Kyu 3-1



Shodan Dan I



Nidan Dan II



Sandan Dan III



Yondan Dan IV



Godan Dan V



…….. Dan VI



…….. Dan VII



…….. Dan VIII



…….. Dan IX



…….. Dan X





MOTTO



“ Kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir, dimana kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi. Tetapi apabila kepalan dipergunakan dengan bebas tanpa pertimbangan, maka yang melakukan akan kehilangan harga diri dihadapan orang lain”.




By Gichin Funakoshi



KARATE-DO



“Memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah bukanlah tujuan akhir dari karate-do. Karate-do adalah seni perkasa untuk membina kepribadian melalui latihan, sehingga karateka dapat mengatasi setiap tantangan nyata maupun tidak nyata”.






PENDAHULUAN



Kumite merupakan bagian dari latihan karate yang mengajarkan karateka untuk mempraktekkan tehnik menyerang , bertahan dan menyerang balik dengan sungguh-sunggu



tetapi dengan keamanan tinggi.



Kumite adalah bagian karate yang merupakan hal baru, pada saat Bapak Karate Gichin Funakoshi hidup, tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya Kihon dan Kata. Setelah Beliau wafat dan anaknya mengajarkan karate, dan ketika karate mulai diajarkan disejumlah universitas di Jepang, mulailah Kumite dan Kompetisi menjadi popular.Merupakan kesalahan besar jika kita menganggap latihan kumite diatas segalanya, Masatoshi Nakayama, Dan IX, mengatakan bahwa didalam Kata kita telah berlatih dengan musuh yang dibayangkan, hanya gerakan tubuh dan menggunakan lebar jarak dalam tehnik menyerang dan menangkis.



Kumite akan mengingatkan kita pada hal-hal yang kecil tetapi merupakan hal penting yang terkandung dalam karate. Oleh karena itu tanpa pengusaan Kihon dan Kata yang baik , kita tidak akan dapat melakukan Kumite dengan baik.



Jika tehnik karate digunakan dengan paksaan/tidak natural atau dengan jalan kekuatan, tubuh akan menjadi rusak dan jika tehnik kata menjadi rusak ketika diaplikasikan, maka latihan Kumite tidak akan mencapai tujuannya. Dengan kata lain, pengenbangan latihan Kumite berhubungan secara langsung dengan pengembangan dalam Kata. Keduanya berjalan bersama0sama seperti tangan yang memakai sarung tangan.



Etika dan sikap hormat kepada pasangan latihan kumite harus diperlihatkan selama melakukan praktek kumite. Ketka latihan Kihon ( dasar ) di Dojo, karateka harus melangkah kedepan dengan kecepatan dan tenaga, teriakan “Kiai” memperlihatkan semangat yang baik. Ketikan berlatih Kumite di Dojo, karateka melakukan gerakan melangkah kebelakang untuk memperlihatkan sikap hormat dan terimakasih kepada pasangan yang telah membantunya dalam latihan mereka. Latihan kumite dimulai dan diakhiri oleh masing-masing pasangan dengan sikap Musubi-Dachi ( sikap berdiri, tumit menyentuh lantai dan ujung kaki membentuk sudut 45°, tangan terbuka dan menyentuh bagian luar paha ) berhadap-hadapan dan saling memberi hormat ( membungkukkan badan ).



MACAM-MACAM KUMITE



KIHON IPPON KUMITE ( Pertarungan Dasar Satu Langkah )

Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi” ( siap ), kedua pasangan menggerakkan kaki kanan, bergerak hingga membentuk sikap Hachiji-Dachi ( kaki tebuka, jarak antara tumit selebar bahu, ujung kaki membentuk sudut 45º ). Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap Gedan-barai langkah belakang ( kanan atau kiri, sesuai instruksi ) dan memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik serangan. Karateka yang bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik tangkisan yang akan digunakan dan memberitahukan kepada karateka penyerang dengan kata Osh! Karateka Penyerang harus memfokuskan serangan kepada target yang telah ditentukan dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa tehnik telah dilakukan dengan baik ( sikap, pernafasan dan Kime ). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat dan control yang baik, menjamin pernafasan dan sikap telah dilakukan dengan baik, dan harus Kime saat menangkis sebelum melakukan serangan balik. Kedua pasangan harus kembali pada posisi semula dan menyatakan Zansin ( kesadaran penuh, kesiapan) hingga instruktur mengatakan Yamea!(stop) dan Enyoi! ( istirahat ). Ketika latihan dengan pasangan, kita bertanggung jawab terhadap keselamatannya , control yang baik harus selalu dilatih.
Mengarahkan karateka untuk melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan dan tangkisan dengan musuh dan merasakan melawan dengan tehink karate ketika berhadapan langsung dengan orang lain. Mendemonstrasikan pentingnya latihan tehnik jarak, waktu, gerakan dan kime yang baik
GO-HON KUMITE ( Pertarungan Lima Langkah )
Metode ini dimulai seperti Ippon Kumite, tetapi karateka penyerang melakukan serangan lima langkah kedepan untuk memcapai wilayah sasaran/target, dan karateka bertahan melangkah mundur dan menangkis lima kali, setelah tangkisan kelima karateka bertahan melakukan serangan balik dengan Gyaku-zuki ( berteriak “Kiai” ketika menyerang dengan kecepatan dan tenaga ). Go-hon Kumite selalu dilatih lamban dengan hitungan , cepat dengan hitungan dan kemudian cepat dan penuh tenaga tanpa hitungan. Ketika latihan cepat dan penuh tenaga, karateka penyerang tidak harus bergerak kedepan dengan irama, tetapi dia harus merencanakan serangannya untuk dapat merusak pertahanan karateka bertahan. Karateka Bertahan dilarang bergerak mundur hingga serangan terjadi. Pada semua jenis Kumite, kedua pasangan harus konsentrasi penuh dan latihan dengan serius, sebab jika kehilangan konsentrasi akan menyebabkan kecelakaan.
Tujuan
Tujuannya sama dengan Ippon Kumite. Kumite ini juga memberikan latihan kepada karateka dalam perubahan sikap, mengambil jarak sambil bergerak mundur dan mendemonstrasikan pentingnya sikap dan jarak yang baik disemua tehnik.
SANBON KUMITE ( Pertarungan Tiga Langkah ).
Metode ini pada dasarnya sama dengan Go-hon Kumite, tetapi hanya tiga serangan. Sanbon Kumite juga dilatih mengunakan tiga tehnik serangan yang berbeda. Seperti Jodan, Chudan, dan Mae-geri or Jodan, Chudan dan Kekomi, dll. Karateka Bertahan harus melakukan tangkisan yang benar terhadap tehnik serangan yang digunakan dan serangan balik setelah tiga tangkisan.
Tujuan
Tujuannya sama dengan Go-hon Kumite, tetapi dengan menambah tekanan dalam latihan dan tingkat tehnik serangan dan tangkisan yang sulit. Hal ini untuk membantu meningkatkan “ Kemampuan Berfikir “, seperti reaksi, ingatan, konsentrasi, dll.
KEASHI IPPON KUMITE ( Pertarungan Dua Langkah )
Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi”. Kedua pasangan menggerakkan kaki kanan membentuk Hachiji-Dachi. Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap gedan-barai mundur ( kanan atau kiri sesuai dengan instruksi ) dan memberitahukan kecepatan , tingkat dan tehnik dalam menyerang. Karateka Bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukan karateka Penyerang dengan kata Osh! Karateka Penyerang menetapkan wilayah sasaran dengan tehnik yang benar, sementara karateka Bertahan melangkah mundur untuk menangkis dan diselesaikan dengan sebuah serangan balik. Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan control yang baik, menjamin bahwa melakukan tehnik dengan benar ( jarak, pernafasan, dan kime ). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat dan konrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikapnya benar dan harus Kime dalam menangkis sebelum melangkah kedepan untuk melakukan serangan balik.
Tujuan
Mengajarkan Karateka untuk melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan dan tangkisan dengan musuh, sambil bergerak maju dan mundur dan membantu meningkatkan ketepatan waktu, jarak dan kesadaran penuh. Keashi Ippon Kumite memperkenalkan karateka untuk berfikir kapan dia melakukan pertahanan dan melakukan penyerangan.

JIYU IPPON KUMITE ( Pertarungan Semi Bebas )
Metode ini dimulai setelah kedua pasangan memberikan hormat dan perintah “Yoi”. Karateka mengambil sikap mundur gedan-barai dan memperagakan posisi gaya bebas ( Jiyu Kamai ). Dalam posisi gaya bebas ini, karateka tidak boleh tegang, tetapi dalam pertahanan, siap dan dapat merubah sikap, posisi badan bergerak, maju atau mundur dan dapat mempertahankan diri mereka dari segala serangan dengan menggunakan lengan dan kaki untuk melakukan tangkisan dan serangan. Jarak harus lebih pendek dari sikap normal kedepan, dengan kaki belakang sedikit menekuk dan berat badan bertumpu diantara kaki depan dan belakang menyebabkan badan maju dan mundur jadi lebih mudah dan cepat, meluruskan kaki yang menekuk akan menambah kecepatan dan jarak pergerakan badan.


Tangan harus selalu diposisinya dimana akan melindungi atau menangkis serangan sambil melakukan pukulan atau serangan kepada musuh. Karateka yang bertahan berkonsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukannya dengan mengatakan Osh! Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan control yang baik, memastikan bahwa tehnik telah dilakukan dengan benar ( Sikap, pernafasan, dan kime ). Karateka yang bertahan harus memperlihatkan semangat dan control yang tinggi saat melakukan tangkisan, memastikan pernafasan dan sikap saat menangkis dilakukan dengan benar dan harus kime sebelum melakukan serangan balik.



Tujuan

Pemperkenalkan karateka dengan keadaan pertarungan yang lebih realistis, pergerakan badan yang lebih ( Tai-sabaki ). Memperkirakan Ma-A (jarak), menggunakan tekukan kaki untuk memudahkan badan melakukan gerakan maju atau mundur dengan jarak yang lebih jauh, ketepatan waktu, dan Zanshin ( penuh kesadaran dan control yang menyeluruh ).
OKURI JIYU IPPON KUMITE ( Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah )
Metode ini sama dengan Jiyu Ippon, masing-masing karateka memulai dengan Kamai dan karateka pertama memberitahukan target sasaran atau tehnik yang akan digunakan. Karateka kedua memfokuskan pikiran tangkisan dan menyerang balik dengan menjawab Osh! Setelah karateka Bertahan melakukan tangkisan dan serangan balik, Karatek Penyerang melakukan serangan kedua tanpa memberitahukan target sasaran dan tehnik yang dia gunakan. Karateka penyerang harus memilih target sasaran dan tehnik yang sesuai dengan kesempatan terbaik dan menagrahkan Karateka Bertahan kedalam posisi yang sangat tidak menguntungkan, membuat pertahanan menjadi sulit dilakukan. Karateka Bertahan melakukan tangkisan yang tepat dan serangan balik, menarik kembali setelah serangan balik untuk kamai dan membangun kembali Zanshin ( Kesadaran penuh ). Karateka harus memperlihatkan semangat dan control yang baik, memastikan pernafasan dan sikap dilakukan dengan benar dan kime disetiap tehnik yang dilakukan.


Okuri-Jiyu Ippon Kumite adalah langkah pertama dalam pertarungan gaya bebas. Karateka dilatih untuk melihat keuntungan, pembukaan sebuah serangan, bertahan dari serangan yang tidak diharapkan, melihat posisi terbaik setelah bertahan untuk melakukan serangan balik. Zanshin !

JIYU KUMITE ( Pertarungan Gaya Bebas )
Pada dasarnya hanya dapat dilakukan oleh karateka yang memiliki pengetahuan Kihon yang baik, Maai ( jarak), ketepatan waktu, koordinasi, dan yang lebih penting control yang baik. Gaya Bebas hanya dilakukan dengan pengarahan yang ketat dan didalam peraturan dan pengawasan yang tegas. Wasit harus menjelaskan peraturan dan perintah-perintah yang akan dia gunakan dalam memulai dan mengakhiri serangan, dan akan menanyakan kepada kedua karateka apakah mereka mengerti. Wasit akan menjelaskan bahwa tidak ada kontak fisik dan keduanya harus mendengar perintahnya dan patuh. Karatekan memberi hormat kepada wasit dan kepada karateka yang menjadi lawannya dengan perintah Kamai. Ketika wasit memerintahkan Hajime ( mulai ) kedua karateka bergerak untuk menemukan posisi terbaik untuk menyerang, sambil melindungi diri dari serangan mendadak dari musuh. Semangat yang baik harus diperlihatkan selama pertarungan, berteriak “Kiai” setiap melakukan tehnik menyerang dan melakukan semua tehnik dengan benar, memberikan perhatian kepada pernafasan, jarak, ketepatan waktu dan Kime.
Tujuan
Untuk meningkatkan control, tehnik, ketepatan waktu, konsentrasi dan kesadaran penuh dibawah tekanan pertarungan sesungguhnya. Sekarang dengan lebih banyak latihan, semuah tehnik akan menjadi gerakan refleks ( motor responses ). Dalam tehnik bertahan atau menyerang akan terjadi tanpa harus kita pikirkan. Bangsa China dan Bangsa Jepang menyebut pernyataan ini dengan “No Mind”
Kata

KATA/JURUS
PENDAHULUAN
Kata adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak tehnik karate.
Masing-masing kata mempunyai karakter yang berbeda. Beberapa kata ada yang kuat dan penuh tenaga, sebaliknya ada yang lemah lembut dan mengalun secara alami. Bahkan ada kata yang merupakan gabungan dari dua karakter diatas dan masing-masing kata memiliki kesempatan yang unik.
Shorin-Ryu (Sekolah Shorin) dan Shorei-Ryu ( Sekolah Shorei )
Kata aliran Shotokan berasal dari masing-masing Sekolah Shorin ( Shorin-Ryu) atau Sekolah Shorei ( Shorei-Ryu ).
Kata Sekolah Shorin ( Shorin-Ryu ) memperlihatkan gerakan yang sangat ringan, cepat dengan gerakan cepat kedepan dan kebelakang.Kata Sekolah Shorei ( Shorei-Ryi) memperlihatkan kekuatan fisik dan tenaga otot.Sangatlah penting untuk mengetahui dari sekolah mana sebuah Kata berasal, tanpa itu sebuah Kata tidak dapat pelajari dan mainkan dengan semestinya.Kata memiliki tingkatan yang dalam mempelajarinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan Gichin Funakoshi beranggapan bahwa untuk menguasai satu kata saja dibutuhkan 3 (tiga) tahun, itupun jika ditunjang dengan penguasaan tehnik karate yang tinggi.
Kata Heian
Di Pulau Okinawa, seri kata ini aslinya bernama “ Pinan” kata. Nama Heian diberikan oleh Sensei Gichin Funakoshi dan khalayak mengartikan Heian dengan “Pikiran yang sangat tenang”. Pemberian nama Heian kata memperlihatkan bahwa kata ini memiliki tingkat kesulitan tinggi dalam mempelajarinya, satu sampai lima. Kecuali Heian dan Tekki kata, kata aliran shotokan tidak menggunakan nama yang menggunakan penomoran.
Kata Tekki
Seri kata ini terdiri dari 3 (tiga) kata yang aslinya bernama Naihanchi Kata. Sensei Gichin Funakoshi mengganti namanya menjadi Tekki. Nama Tekki diambil dari kata “Tetsu” yang berarti besi atau baja, dan “Ki” yang berarti pengendara kuda atau Pahlawan Berkuda. Dan kemudian Tekki diartikan sebagai Pahlawan berkuda dengan pakaian besi/baja ( knight ).
Kata Dai dan Sho
Dalam tulisan kanji jepang, kata “Dai” dan “Sho” secara sederhana memiliki arti “besar” dan “kecil”. Walaupun telah terjadi kesalahan konsep kata, kata “Dai” tidak lagi atau kurang dari dari kata “Sho”.Kata Gojushiho telah membuktikannya. Versi “Dai” dari kata Gojushiho pada kenyataannya lebih kecil dari versi “Sho”. Tetapi secara umum pengertian “Dai” lebih dari “Sho” tetap digunakan hingga saat ini.
Hirearki Mempelajari Kata
Dalam mempelajari Kata haruslah terprogram dengan baik sesuai dengan perkembangan tehnik dasar karate yang dikuasai. Sangatlah penting jika dalam mempelajari Kata harus didampingi oleh senpei/sensei yang bertugas sebagai instruktur. Setiap tingkat kata memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, makin tinggi kata yang dimainkan makin tinggi pula penguasaan tehnik dasar karate yang disyaratkan. Mempelajari Kata akan sangat berkaitan dengan hirearki dalam karate. Dibawah ini dapat dilihat tingkatan/hirearki dalam mempelajari Kata.
Kyu 9 Heian Shodan
Kyu 8 Heian Nidan
Kyu 7 Heian Sandan
Kyu 6 Heian Yondan
Kyu 5 Heian Godan
Kyu 4 Tekki Shodan
Kyu 3 Bassai-Dai
Kyu 2 Bassai-Dai
Kyu 1 Bassai-Dai
Shodan ( Sabuk hitam Dan I )
Bassai-Dai dan salah satu Kata Heian atau Tekki
Nidan ( Sabuk hitam Dan II )
Kelas A/B dan salah satu kata kelas A
Sandan ( Sabuk hitam Dan III )
Kelas A/B/C dan salah satu kata kelas A/B
Yondan/Godan ( Sabuk hitam Dan IV/V )
Kelas A/B/C/D dan salah satu kata kelas A/B/C
Kelas A : Tekki Nidan,Bassai-Dai, Kanku-Dai, Hangetsu, Empi.
Kelas B : Tekki Sandan, Gion, Gankaku, Jutte/Jitte.
Kelas C : Bassai-Sho, Kanku-Sho,Sochin, Chinte, Nijushiho.
Kelas D : Gojushiho-Sho, Gojushiho-Dai, Unsu.




26 KATA ALIRAN SHOTOKAN



KATA HEIAN



1. HEIAN SHODAN



Heian berarti “Fikiran penuh kedamaian”.Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu ( salah satu guru Gichin Funakoshi).Meskipun tidak diketahu bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan.



Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.



Hal Penting



Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju . Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.



2. HEIAN NIDAN



Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.



Hal Penting



Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik.



Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.



3. HEIAN SANDAN



Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.



Hal Penting



Sikap kesamping dan tangkisan atas ( atas bahu/kepala ). Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.



4. HEIAN YONDAN



Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.



Hal Penting



Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.



5. HEIAN GODAN



Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.



Hal Penting



Flesibelitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.



KATA TEKKI



6. TEKKI SHODAN



Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune itosu. Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini ( pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata ).



Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Itosu.



Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu.



Hal Penting



Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.



7. TEKKI NIDAN



Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk hitam.



Hal Penting



Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik.



8. TEKKI SANDAN.



Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata Tekki.



Hal Penting



Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.



KATA LANJUTAN



9. BASSAI-DAI



Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan ( kebanyakan mengartikan “Gempuran yang sangat Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan ( Dan I ). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin.



Hal Penting



Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.



10. BASSAI-SHO



Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.



Hal Penting



Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.



11. KANKU-DAI



Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit ( dari gerakan pertama ). Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat.



Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate.



Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan ( Dan II ).



Hal Penting



Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.



12. KANKU-SHO




Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai.



Hal Penting



Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.



13. JITTE




Jitte ( kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama kata ini tidak mengalami perubahan ( hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan ).



Hal Penting



Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.



14. HANGETSU



Hangetsu berarti Bulan separuh/Setengah Bulan ( berarti juga nama sikap utama dalam Kata ). Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.



Hal Penting



Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.



15. EMPI



Empi ( kadang disebut Enpi ) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari ( hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha ). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu ( Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli.



Hal Penting



Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat ( kecepatan ). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.





Gankanku berarti burung bangau diatas karang ( nama ini diambil dari salah satu posisi dalam kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri ). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin ( walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei ).



Hal Penting



Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.



17. GION



Arti dari Gion ( Kadang dibaca Jion ) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate.



Hal Penting



Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.



18. CHINTE



Chinte berarti tangan ajaib. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam karate Shotokan. Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada kata ini.



Hal penting



Memiliki 33 gerakan.



19. UNSU



Unsu berarti tangan bagaikan awan. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.



Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.



20. SOCHIN



Sochin berarti perasaan/keadaan tenang ditengah orang (dan nama ini diambil dari posisi utama didalam Kata ini ). Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi ( anak dari Gichin Funakoshi ).



Hal Penting



Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.





















KARATEKA BOBOTSARI Lg NARSIS

tent@ng @k@r bozz



<<< >>
<<<< >>>
<<< < >>>>

<<<<< >>>>>

<<<<<< >>>>>>

<<<<<<< >>>>>>>

ini adalah salah satu keceriaannya @k@r bozz dikala mereka lagi asik latihan bahkan saking asiknya mereka pun semu bertiduran ditanah yang sangat lapang'..,,, anak - anak karate bobotsari tidak haya latihan karate di bobotsari mereka juga tak jarang latihan di luar sekolah...///










alhamdulilah puji sukur kami ucapkan kehadirat allah SWT.
( kaya lagi pidato bae....ya..'''/ ) berkat kerja keras anak _ anak karate bobotsari kami akhirya mendapatkan juara umum bupati kab.../// namun itu semua juga tak lepas hasil bimbingan dari senpai Hanif Akhmas.... yang selalu membimbing dengan keceriaan... ocre. P. Hanif....;;







di INKAI ranting BOBOTSARI juga sering mengadakan heiking dan ini adalah salah satu gambar pada waktu kami pergi ke BATURADEN..... di situlah kamiterlihat kekeluargaannya.....




namun ketika kita lagi asik - asik ya menikmati pemandangan di sekitar kita eh,... terrryata ada seorang perampok ((anu mas syarif ding..,,,, he guyon.) yang ingin mengganggu keberadaan kami namun P. Hanif tak kehilangan akal tuk membalas nyerang kesi perampok itu,,... dengan tidak canggung P. Hanif mengeluarkan dengan jurus karatenya,...,he...



Selasa, 23 Juni 2009

MATERI KARATE

sejarah karate

KELUARGA BESAR INKAI BOBOTSARI

Sejarah Karate



Ilmu bela diri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ada, hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan purba kala antara lain kapak batu dan lukisan-lukasan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak.


Menurut pengamatan sejarah bahwa karate dimulai dikenal sebagai akibat pengaruh dari agama Budha yang dibawa oleh Daruma Taishi dari India. Kalau kita perhatikan, dalam agama Budha terdapat tujuan yang menguatkan tubuh manudsia yaitu yoga. Dengan berlatih yoga seseorang akan dapat melakukan meditasi secara benar dan tubuhnya akan menjadi sehat dan kuat.

Sektar abad ke-4 dan ke-6 masehi agama Budha memasuki dataran Cina yaitu melalui jalur darat, yang sering disebut “Jalan Sutera”. Daruma Taishi sebagai pembawa ajaran Budha di datran cina tinggal disebuah Biara Shaolin-szu. Menurut catatan sejarah biara ini, terkenal sebagai pusat beladiri.di dataran Cina hingga sekarang.


Pada abad ke-16 pemerintah Cina menduduki kepulauan Okinawa. Disinilah terjadi percampuran beladiri Cina dengan beladiri setempat yang akhirnya disebut “Okinawa-Te”.


Pada masa pemerintahan raja Hashi dari dinasti Sho berhasil mempersatukan kepulauan Ryukyu, dan untuk mencegah adanya serangan-serangan dikeluarakan larangan bagi semua orang unuk memiliki senjata tajam. Kepulauan Okinawa juga menjadi bagian dari wilayah pemerintahan raja Hashi juga terkena peraturan larangan membawa sejata tajam. Dari sinilah ilmu beladiritangan kosong mulai berkembanghingga pada suatu saat seseorang yang bernama Gichin Funakoshi lahir di Shui 1869, memperkenalkan kepada pemerintah Jepang, beladiri Okinawa sekaligus menamakan “Karate-Do”.


Sejak saat itu karate mulai dikenal da mendapat dukungan dari masyarakta luas, dan akhirnya dengan ditandai terbitnya “Karate-Do Kyohan”(oleh Gichin Funakoshi tahun 1935), maka karatetelah berdiri tegak kokoh sebagai suatu sistem ilmu beladiri yang mandiri. Itulah yang menyebabkan mengapa semua orang telah sepakat memberikan predikat Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate Modern.


Beladiri karate pada mulanya dikembangkan oleh Gichin Funakoshi, terus disebarluaskan oleh Masatoshi Nakayama. Ia adalah Maha Guru dan dekan pendidikan jasmani pada Universitas Takushoku, diman juga menamatkan pendidikannya pada tahun 1973. Ia adalah pemegang sabuk hitam dan IX sekaligus menjadi Chief instructure JKA (Japan Karate-DO Association) semenjak Tahun 1955.
Falsafah karate-Do


Guru besar Karate-Do Gichin Funakoshi selalu berpesan pada muridnya bahwa apabila kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir diman kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi tetapi, apabila kepalan dipergunakan dengan bebas maka yang melakukan akan kehilangan harga diri di hadapan orang lain.
Masatoshi Nakayama dalam bukunya “Best Karate”,ia berpesan : Bila suatu pertandingan karate diselenggarakan, hendaknya dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan semangat yang benar.
Menentukan siapa yang kalah bukanlah merupakan tujuan akhir dari Karate-Do, akan tetapi pembinaan mental melalui laiha-latihan tetentu sehingga seorang karateka mampu mengatasi rintangan baik nyata maupun tidak nyata. Itulah merupakan tujuan sebenarnya. Hal itu tercermin dari sumpah karate dimana seseorang yang mempelajari karate, didalam dirinya harus tertanam sifat rendah hati sedang keluar harus lembut namun mempunyai kenyakinan, kekuatan serta percaya diri.




Sejarah Perkembangan Karate di Indonesia



Di Indonesi karate dikenal sejak kembalinya mahasiswa indonesia yang belajar di Jepang. Bersamaan, beberapa orang mereka memperkenalkan dan mendirikan semacam perkumpulan olahraga karate di Indonesia. Beberapa tokoh pendiri antara lain : R baud Adikusumo, H. moctar MR (pemegang sabuk hitam pertama di Indonesia ), Albert Lumban Tobing, Ottoman Noeh dan lain-lain. Pada akhirnya berdirilah persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI). Pada tahun 1968 berdatangan lagi mahasiswa-mahasiswa yang belajar di Jepang, Meramaikan perkaratean di Indonesia diantaranya A.C sowarto, Anton Lesiangi, Sabeth mucshin, Wono Sarono, Koes Pratomo dan lain-lain.


Namun sayang pada konggres ke III PORKI tahun pada tahun 1970, timbul perpecahan ditubuh PORKI yang pada akhirnya aliran Shotokan di Indonesia pecah menjadi tiga perguruan yaitu INKAI, INKADO, LEMKARI, sebagai gantinya PORKI berubah menjadi FORKI (federasi Olahraga Karate-DO Indonesia).




Sejarah Berdirinya INKAI



Pada tanggal 15 April 1971, di Jakarta, beberapa karateka aliran Shotokan mendirikan suatu perguruan dengan nama Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dengan ketua umum pertamanya Letjen TNI G.H. Mantik dan sebagai ketua dewan guru Drs. Sabeth Mucshin dengan anggota Wono Sarono, Ottoman Noeh, A. Latief, Dr Nico A. Lumenta, Albert Lumban Tobing dan A.S.J. Siregar.


Tanggal 25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan oleh PB FORKI, INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan Inkai juga merupakan anggota resmi afiliasi JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa disetiap pelosok tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI termasuk di Kampus UNS Surakarta.

lawet


ini adalah foto keluarga besar INKAI ranting BOBOTSARI di mana mereka lagi pada liburan (heiking) ke "LAWET"

@k@r bozz

@k@r bozz itulah kata yang sering di celotehkan oleh anak_ anak SMK MUHAMMADIYAH BOBOTSARI,.
namun kebanyakan orang belum tau apa itu yang namanya @k@r bozz'.. ya @k@r bozz adalah singkatan dari anak karate bobotsari.,;;;

Mengenai Saya

Foto saya
salah satu ekstra kulikuler di SMK MUHAMMADIYAH BOBOTSARI

Pengikut