Selasa, 23 Juni 2009

sejarah karate

KELUARGA BESAR INKAI BOBOTSARI

Sejarah Karate



Ilmu bela diri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ada, hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan purba kala antara lain kapak batu dan lukisan-lukasan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak.


Menurut pengamatan sejarah bahwa karate dimulai dikenal sebagai akibat pengaruh dari agama Budha yang dibawa oleh Daruma Taishi dari India. Kalau kita perhatikan, dalam agama Budha terdapat tujuan yang menguatkan tubuh manudsia yaitu yoga. Dengan berlatih yoga seseorang akan dapat melakukan meditasi secara benar dan tubuhnya akan menjadi sehat dan kuat.

Sektar abad ke-4 dan ke-6 masehi agama Budha memasuki dataran Cina yaitu melalui jalur darat, yang sering disebut “Jalan Sutera”. Daruma Taishi sebagai pembawa ajaran Budha di datran cina tinggal disebuah Biara Shaolin-szu. Menurut catatan sejarah biara ini, terkenal sebagai pusat beladiri.di dataran Cina hingga sekarang.


Pada abad ke-16 pemerintah Cina menduduki kepulauan Okinawa. Disinilah terjadi percampuran beladiri Cina dengan beladiri setempat yang akhirnya disebut “Okinawa-Te”.


Pada masa pemerintahan raja Hashi dari dinasti Sho berhasil mempersatukan kepulauan Ryukyu, dan untuk mencegah adanya serangan-serangan dikeluarakan larangan bagi semua orang unuk memiliki senjata tajam. Kepulauan Okinawa juga menjadi bagian dari wilayah pemerintahan raja Hashi juga terkena peraturan larangan membawa sejata tajam. Dari sinilah ilmu beladiritangan kosong mulai berkembanghingga pada suatu saat seseorang yang bernama Gichin Funakoshi lahir di Shui 1869, memperkenalkan kepada pemerintah Jepang, beladiri Okinawa sekaligus menamakan “Karate-Do”.


Sejak saat itu karate mulai dikenal da mendapat dukungan dari masyarakta luas, dan akhirnya dengan ditandai terbitnya “Karate-Do Kyohan”(oleh Gichin Funakoshi tahun 1935), maka karatetelah berdiri tegak kokoh sebagai suatu sistem ilmu beladiri yang mandiri. Itulah yang menyebabkan mengapa semua orang telah sepakat memberikan predikat Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate Modern.


Beladiri karate pada mulanya dikembangkan oleh Gichin Funakoshi, terus disebarluaskan oleh Masatoshi Nakayama. Ia adalah Maha Guru dan dekan pendidikan jasmani pada Universitas Takushoku, diman juga menamatkan pendidikannya pada tahun 1973. Ia adalah pemegang sabuk hitam dan IX sekaligus menjadi Chief instructure JKA (Japan Karate-DO Association) semenjak Tahun 1955.
Falsafah karate-Do


Guru besar Karate-Do Gichin Funakoshi selalu berpesan pada muridnya bahwa apabila kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir diman kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi tetapi, apabila kepalan dipergunakan dengan bebas maka yang melakukan akan kehilangan harga diri di hadapan orang lain.
Masatoshi Nakayama dalam bukunya “Best Karate”,ia berpesan : Bila suatu pertandingan karate diselenggarakan, hendaknya dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan semangat yang benar.
Menentukan siapa yang kalah bukanlah merupakan tujuan akhir dari Karate-Do, akan tetapi pembinaan mental melalui laiha-latihan tetentu sehingga seorang karateka mampu mengatasi rintangan baik nyata maupun tidak nyata. Itulah merupakan tujuan sebenarnya. Hal itu tercermin dari sumpah karate dimana seseorang yang mempelajari karate, didalam dirinya harus tertanam sifat rendah hati sedang keluar harus lembut namun mempunyai kenyakinan, kekuatan serta percaya diri.




Sejarah Perkembangan Karate di Indonesia



Di Indonesi karate dikenal sejak kembalinya mahasiswa indonesia yang belajar di Jepang. Bersamaan, beberapa orang mereka memperkenalkan dan mendirikan semacam perkumpulan olahraga karate di Indonesia. Beberapa tokoh pendiri antara lain : R baud Adikusumo, H. moctar MR (pemegang sabuk hitam pertama di Indonesia ), Albert Lumban Tobing, Ottoman Noeh dan lain-lain. Pada akhirnya berdirilah persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI). Pada tahun 1968 berdatangan lagi mahasiswa-mahasiswa yang belajar di Jepang, Meramaikan perkaratean di Indonesia diantaranya A.C sowarto, Anton Lesiangi, Sabeth mucshin, Wono Sarono, Koes Pratomo dan lain-lain.


Namun sayang pada konggres ke III PORKI tahun pada tahun 1970, timbul perpecahan ditubuh PORKI yang pada akhirnya aliran Shotokan di Indonesia pecah menjadi tiga perguruan yaitu INKAI, INKADO, LEMKARI, sebagai gantinya PORKI berubah menjadi FORKI (federasi Olahraga Karate-DO Indonesia).




Sejarah Berdirinya INKAI



Pada tanggal 15 April 1971, di Jakarta, beberapa karateka aliran Shotokan mendirikan suatu perguruan dengan nama Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dengan ketua umum pertamanya Letjen TNI G.H. Mantik dan sebagai ketua dewan guru Drs. Sabeth Mucshin dengan anggota Wono Sarono, Ottoman Noeh, A. Latief, Dr Nico A. Lumenta, Albert Lumban Tobing dan A.S.J. Siregar.


Tanggal 25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan oleh PB FORKI, INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan Inkai juga merupakan anggota resmi afiliasi JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa disetiap pelosok tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI termasuk di Kampus UNS Surakarta.

1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
salah satu ekstra kulikuler di SMK MUHAMMADIYAH BOBOTSARI

Pengikut